List News

Tinospora crispa merupakan family menispermaceae, atau masyarakat Indonesia mengenalnya sebagai Brotowali, Antawali. Tanaman merambat ini dapat tumbuh sepanjang 15 meter. Tanaman herba ini banyak ditemukan di Asia termasuk Indonesia.

Secara empiris, herba brotowali digunakan masyarakat Asia untuk beberapa pengobatan, termasuk diantaranya hipertensi, gangguan pencernaan, infeksi kulit bahkan diabetes mellitus. Benar saja, herba brotowali ternyata memiliki banyak kandungan zat aktif yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti antioksidan. Ekstrak herba brotowali juga memiliki efek meningkatkan kekebalan tubuh atau sebagai immune modulator, memiliki efek anti inflmasi, anti bakteri dan dapat juga digunakan sebagai analgesic.

Jonathan Jaime peneliti asal Philipina, belum lama ini melakukan penelitian manfaat ointment herba brotowali untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Penelitian dilakukan pada binatang coba. Hewan coba dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap hewan coba dibuat menjadi diabetes dan dilakukan sayatan (perlukaan). Sebelum diberikan sayatan hewan coba dilakukan anastesi.

Dalam penelitian yang dilakukan selama 14 hari ini. Pada kelompok yang tidak mendapatkan salep brotowali, penyembuhan luka tidak terjadi secara sempurna pada hari ke empat. Berbeda dengan kelompok yang mendapat terapi salep brotowali 3 kali sehari dan 1 kali sehari, terjadi perbaikan luka yang lebih baik. Dari penelitian ini dapat dikatakan herba brotowali dapat membantu proses penyembuhan luka secara lebih baik.

Saat ini ekstrak kandungan brotowali hadir di Indonesia dalam produk Obat Luar “Qitan” yang dikemas rapih. Qitan Obat Luar selain mampu mengurangi bengkak juga dapat mempercepat proses penyebuhan luka, seperti halnya luka paska khitan.

Tags:

Share: