List News

Antara Vaksin, Jarum Suntik dan NFI

 

Vaksin, sebuah kata yang sangat  tidak asing bagi telinga kita. Tidak hanya untuk usia bayi, melainkan pada usia anak-anak, dewasa dan orang tua juga memerlukan sebuah vaksin pada saat-saat tertentu. Tujuannya  yaitu mencegah penyakit dan mendapatkan hidup sehat tentunya.

Pada usia bayi diberikan vaksin untuk pencegahan penyakit seperti cacar air, hepatitis, polio dll. Beranjak ke usia anak-anak di usia sekolah dasar atau sekitar usia 6-12 tahun, vaksin pun tak luput diberikan pada mereka hanya saja frekuensi nya berkurang. Sedangkan vaksin pada usia dewasa dan orang tua biasanya diberikan pada waktu-waktu tertentu, misalnya orang dewasa yang akan  menikah, melakukan perjalanan ke luar negeri  khususnya pada saat ibadah umrah dan haji,  serta bagian dari gaya hidup sehat seperti mencegah suatu penyakit serius. Vaksin adalah sebuah tindakan kesadaran secara umum dari masyarakat perkotaan maupun masyarakat di daerah.

Sedikit bernostalgia sebelum era milenium. Kala itu untuk usia bayi, pemerintah di bawah naungan Kementerian Kesehatan (dahulu bernama Departemen Kesehatan atau Depkes) gencar mencanangkan program vaksin  dengan tagline terkenalnya  “Bebas Polio”  yang berlogo warna biru dengan gambar anak kecil yang sedang membawa balon.

Begitu pula untuk program kesehatan anak-anak usia sekolah dasar atau SD sebelum era milenium. Selain memberikan makanan sehat secara gratis untuk anak-anak SD, Kemenkes juga memberikan otonomi kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk memberikan obat cacing dan vaksinasi (dikenal dengan istilah suntik) secara gratis kepada anak-anak SD, khususnya  SD yang berlokasi di daerah-daerah. Jika diingat ada hal menggelitik yang terjadi pada saat kedatangan petugas Dinkes untuk melaksanakan vaksinasi (suntik) di SD. Ada anak-anak yang menangis, berteriak/menjerit, pingsan, bahkan kabur dari sekolah ketika menyambut kedatangan petugas dari Dinkes ini. Meskipun anak-anak sudah mendapat  bujuk rayu dari wali kelas seperti kalimat “Tidak sakit kok ketika disuntik” atau sekedar kalimat menenangkan “Disuntik cuma sebentar, seperti digigit semut”. Tetap saja yang namanya jarum suntik pasti sakit, anak-anak pun emoh (tidak mau) untuk disuntik vaksin. Jarum suntik  menjadi momok yang menakutkan dan berujung traumatik bagi sebagian anak.

Seiring perkembangan zaman, dunia kedokteran pun membuat inovasi ukuran jarum suntik. Dibuatlah jarum suntik khusus untuk bayi dan anak-anak. Jarum suntik dibuat dengan diameter lebih kecil dari jarum pada umumnya untuk orang dewasa. Apakah jarum suntik ini telah memberikan solusi bagi bayi khususnya bayi yang akan diberi vaksinasi ?

Lain program vaksin di Indonesia, lain lagi yang terjadi di India dan Inggris . Salah satu kasus yang terjadi di India[1] pada tahun 2018 yaitu bayi usia 1.5 tahun dengan kondisi jarum suntik patah  dan tertinggal pada pahanya ketika vaksin. Jarum ini diketahui setelah orang tua si bayi  yang berinisiatif  melakukan rongten (x-ray) , karena bayi tersebut mengalami demam berhari-hari setelah mendapat vaksinasi dari salah satu klinik. Ada pula kasus serupa yang terjadi di Inggris[2]. Kali ini korbannya adalah usia anak-anak setelah mendapat vaksin.

Contoh dari dua negara (India dan Inggris), dua rentang usia dan satu kasus yang sama yaitu jarum patah pada saat vaksinasi. Para orang tua dari korban jarum patah di atas pada dasarnya berharap yang terbaik untuk anak-anaknya, yaitu hidup sehat dengan vaksin. Namun bagaimana jika sudah terlanjur mengalami hal buruk tersebut? Mau tidak mau, dilakukan operasi pengangkatan jarum patah. Ngeri ?  Jangan ditanya bagaimana rasanya.

Berkaca pada kedua kasus patahnya jarum pada proses vaksin, dunia kedokteran terus-menerus berfikir keras untuk menemukan solusi dari masalah tersebut. Bagaimana mendapatkan sehat melalui vaksin tanpa harus merasakan sakit ? Kini ada alat yang bernama Needle Free Injection (NFI) dari Comfort-in adalah sebagai jawabannya.*Nas

 

1 Sumber internet https://nakita.grid.id/read/02902738/saat-vaksin-jarum-suntik-patah-dan-tertinggal-di-paha-bayi-15-bulan?page=all diunduh pada tanggal 6 Februari 2020 pukul 17.00 Wib

2 Sumber internet https://health.detik.com/true-story/d-1984966/ujung-jarum-suntik-patah-dan-tertinggal-di-paha-anak diunduh pada tanggal 6 Februari 2020 pukul 17.00 Wib

3 Sumber foto https://www.liputan6.com/global/read/3595992/ada-patahan-jarum-di-paha-bayinya-orangtua-tuntut-klinik-di-india

Tags:

Share: