List News

Dari kepustakaan yang ada, trigeminal neuralgia (TN) paling banyak terjadi pada usia 50 hingga 70 tahun. Sebanyak 90% kasus TN gejala muncul pada usia 40 tahun, dengan kejadian terbanyak pada wanita dibanding laki-laki (1,5 : 1).


Meski demikian dr. Maite Bovaria, seorang anastesiologist Levante Pain Unit, Valencia, menyebutkan dokter harus berhati-hati jika menemukan kasus nyeri di wajah, dan menyingkirkan penyebab lain seperti trauma, tumor, infeksi sebelum diagnosis trigeminal neuralgia di tetapkan.


Dalam praktek klinik, terapi awal yang dapat diberikan berupa pemberian obat-obatan. Dalam beberapa literature karbamazepin dikatakan mampu mengurangi rasa sakit yang dialami pasien hingga 70%. Obat lain yang mungkin dapat diberikan termasuk diantaranya oxcarbazepin, amitriptiline, gabapentin, pregabalin dan baclofen.


Meski demikian dalam penelitian yang dilakukan oleh dr. Maite Bovaria, dan kawan-kawan yang sudah dipublikasikan dalam US National Library of Medicine tahun 2013 lalu disebutkan bahwa saat obat-obatan tidak lagi mampu mengatasi rasa nyeri yang dialami pasien TN. Radiofrekuensi perkutan merupakan solusi terbaik yang dapat di pertimbangkan untuk pasien. Dengan tingkat keamanan dan efektivitas terapi yang cukup memuaskan. Dalam penelitiannya tersebut yang dilakukan pada 5 pasien trigeminal neuralgia dengan follow-up selama kurang lebih 2 tahun.


Hasilnya paska tindakan radiofrekuensi perkutan, 1 pasien mengalami mual dan muntah selama tiga hari paska tindakan rasiofrekuensi ablasi. 3 pasien menyebutkan terapi radiofrekuensi tidak menyekitkan dan dapat diterima pasien dengan baik. 1 pasien membutuhkan tindakan radiofrekuensi kembali setelah 21 bulan paska terapi radiofrekuensi pertama. Namun dari kelima pasien tersebut, mereka tidak membutuhkan obat penghilang nyeri selama kurang lebih 2 tahun paska tindakan radiofrekuensi pada kasus trigeminal neuralgia yang dialami.

Tags:

Share: